Sejarah Kota Bengkulu | Bengkulu Kota

Provinsi Bengkulu mempunyai arti sejarah untuk negeri ini. Salah satunya rumah pengasingan Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno di tengah kota Bengkulu
Pada pertengahan abad ke-13 sampai dengan abad ke-16 di daerah Bengkulu terdapat 2 (dua) kerajaan yaitu : Kerajaan Sungai Serut dan Kerajaan Selebar. Pada tahun 1685 Inggris masuk ke Bengkulu dan menjajah Bengkulu selama kurang lebih 139 tahun (1685-1824). Sejak 1824-1942 daerah Bengkulu sepenuhnya berada dibawah kekuasaan Pemerintahan Hindia Belanda. Setelah Belanda kalah dari Jepang pada tahun 1942 dimulailah masa penjajahan Jepang selama kurang lebih 3 (tiga) tahun.

Pada pertengahan abad ke-13 sampai dengan abad ke-16 di daerah Bengkulu terdapat 2 (dua) kerajaan yaitu : Kerajaan Sungai Serut dan Kerajaan Selebar. Pada tahun 1685 Inggris masuk ke Bengkulu dan menjajah Bengkulu selama kurang lebih 139 tahun (1685-1824). Sejak 1824-1942 daerah Bengkulu sepenuhnya berada dibawah kekuasaan Pemerintahan Hindia Belanda. Setelah Belanda kalah dari Jepang pada tahun 1942 dimulailah masa penjajahan Jepang selama kurang lebih 3 (tiga) tahun.

Setelah Indonesia merdeka Bengkulu ditetapkan sebagai kota kecil di bawah pemerintahan Sumatera Bagian Selatan dengan luas 17,6 KM2 berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1956 tentang Pembentukan Kota Kecil Bengkulu. Pada tahun 1957 kota kecil Bengkulu berubah menjadi Kotapraja berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957, yang meliputi 4 (empat) wilayah kedatukan dengan membawahi 28 Kepemangkuan, yaitu :

- Kedatukan Wilayah I terdiri dari 7 kepemangkuan
- Kedatukan Wilayah II terdiri dari 7 kepemangkuan
- Kedatukan Wilayah III terdiri dari 7 kepemangkuan
- Kedatukan Wilayah III terdiri dari 7 kepemangkuan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1957 jo Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Pembentukan Propinsi Bengkulu, menetapkan Kota Bengkulu sebagai Ibukota Provinsi Bengkulu. Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah, merubah sebutan Kotapraja menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu. Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu selanjutnya dibagi dalam 2 wilayah setingkat kecamatan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor : 821.27-039 tanggal 22 Januari 1981, yaitu :

- Wilayah Kecamatan Teluk Segara
- Wilayah Kecamatan Gading Cempaka

Dengan ditetapkannya Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 440/1981 dan Nomor 444/1981 dan dikuatkan dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bengkulu Nomor 141/1982 tanggal 1 Oktober 1982, menghapus wilayah Kedatukan dan Kepemangkuan menjadi kelurahan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41/1982 dalam wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bengkulu terbagi 2 (dua) Wilayah Kecamatan Definitif yang membawahi 38 kelurahan, yaitu :

- Kecamatan Teluk Segara membawahi 17 Kelurahan
- Kecamatan Gading Cempaka membawahi 21 kelurahan

Pada tahun 1986 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 46/1986 tentang perubahan batas dan perluasan wilayah Kotamadya Dati II Bengkulu, luas wilayah Kotamadya Bengkulu berubah dari 17,6 KM2 menjadi 144,52 KM2 dan terdiri dari 4 wilayah kecamatan, 38 kelurahan serta 17 desa.

No comments:

Post a Comment