Chavez Umumkan Nasionalisasi Universitas Lewat Twitter


Caracas - Presiden Venezuela Hugo Chavez membuat kebijakan menasionalisasi sebuah Universitas swasta di negaranya. Langkah Chavez itu diumumkan lewat akun twitternya.

"Mahasiswa Universitas Santa Ines, aku baru saja menyetujui rencana nasionalisasi untuk kebaikan semua orang. Sekarang: BEBAS!" kata chavez dalam postingnya di @chavezcandanga pekan lalu seperti dilansir The Wall Street Journal Online, Selasa (18/5/2010).

Pesan Chavez itu ditujukan kepada mahasiswa Universitas Santa Ines yang membiayai dirinya secara mandiri. Tujuannya, agar para mahasiswa di universitas itu mengetahui sekolah mereka telah diambil alih oleh pemerintah, dan biaya pendidikan akan gratis.

Nasionalisasi universitas itu secara resmi berlaku mulai Senin 17 Mei 2010, ketika surat kabar pemerintah setempat mencatat berita resmi yang mengumumkan 'akuisisi paksa' Universitas Santa Ines.

Universitas itu pun telah berganti nama menjadi Universitas Jose Felix Ribas, yang diambil dari nama pahlawan kemerdekaan Venezuela.

Universitas tersebut bertempat di bagian barat negara bagian Barinas. Negara bagian dimana Chavez lahir dan mengenyam pendidikan awalnya.

Namun, kebijakan Chavez ini bukan tanpa penentangan. Mahasiswa universitas ini mengatakan bahwa alasan Chavez untuk mengambil alih universitas hanya dalih untuk menguatkan cengkeraman pemerintahan terhadap sistem pendidikan negara.

"Ini adalah yang terburuk dari banyak langkah buruk yang dilakukan Chavez," kritik Carlos Chavez, pemimpin Badan Mahasiswa.

"Dia akan memaksakan agenda revolusioner, marxis, dan sosialisnya kepada kami. Dan dia akan menendang profesor-profesor baik yang memungkinkan kami belajar kapitalisme," lanjut mahasiswa yang mengambil studi hukum ini.

Chaves bukan kali ini saja menjalankan kebijakan nasionalisasi sektor swasta. Presiden yang terkenal dengan ideologi sosialisnya ini sudah terlebih dulu menasionalisasi sejumlah industri dan pabrik-pabrik swasta setelah menjadi presiden di salah satu negara kaya minyak ini. (Rez/fiq)

*detiknews.com 

No comments:

Post a Comment